Penjaminan Mutu Sekolah ISO 9001-2008
Menerapkan sismtem manajemen mutu ISO-9001 adalah menyusun dan menerapkan berbagai aturan proses-proses dan sumber daya yang diperlukan untuk menjamin dihasilkan produk dan pelayanan bermutu. Penerapan sistem manajemen mutuISO-9001 membutuhkan komitmen, kemauan dari pihak manajemen. Komitmen ini adalah syarat utama dalam penerapan sistem manajemen mutuISO-9001. Mengapa? Karena penerapan menyangkut 'banyak pengaturan' dan pengaturan tak akan efektif bila pihak manajemen sendiri tidak menghendakinya. Disamping itu, penerapan sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membutuhkan penyediaan sumber daya dan hanya pihak manajemen yang bisa memutuskan untuk menyediakannya. Uraian dibawah ini menganggap bahwa manajemen di organisasi anda sudah mempunyai komitmen untuk menerapkan sistem manajemen mutu, dengan demikian juga sudah berkomitmen untuk memberikan produk dan pelayanan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan dapat memuaskan pelanggan.
2. Membangun Pemahaman Tentang Sistem Manajemn Mutu
9. Penyusunan Aturan Untuk Proses Inti dan Pendukung Sistem Manajemen Mutu
14. Memilih Badan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
15. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2008
picture by goggle |
Menerapkan sismtem manajemen mutu ISO-9001 adalah menyusun dan menerapkan berbagai aturan proses-proses dan sumber daya yang diperlukan untuk menjamin dihasilkan produk dan pelayanan bermutu. Penerapan sistem manajemen mutuISO-9001 membutuhkan komitmen, kemauan dari pihak manajemen. Komitmen ini adalah syarat utama dalam penerapan sistem manajemen mutuISO-9001. Mengapa? Karena penerapan menyangkut 'banyak pengaturan' dan pengaturan tak akan efektif bila pihak manajemen sendiri tidak menghendakinya. Disamping itu, penerapan sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membutuhkan penyediaan sumber daya dan hanya pihak manajemen yang bisa memutuskan untuk menyediakannya. Uraian dibawah ini menganggap bahwa manajemen di organisasi anda sudah mempunyai komitmen untuk menerapkan sistem manajemen mutu, dengan demikian juga sudah berkomitmen untuk memberikan produk dan pelayanan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan dapat memuaskan pelanggan.
1. Membentuk team
Menerapkan sistem manajemen mutu
ISO-9001 berarti mengatur berbagai proses yang dapat mempengaruhi mutu,
baik langsung maupun tidak langsung. Proses yang dimaksud bukan hanya
proses produksi atau proses pelayanan jasa, tetapi juga proses-proses
pendukung dan proses-proses yang harus dilakukan oleh pihak manajemen.
Proses yang dimaksud tersebar diseluruh bagian organisasi dan harus
saling terkait secara harmonis untuk mencapai tujuan akhir: terciptanya
produk yang bermutu. Itulah makanya penerapan sistem manajemen mutu
ISO-9001 memerlukan sebuah team yang terdiri dari wakil-wakil setiap
fungsi yang ada dalam organisasi. Team ini harus bekerjasama dan saling
memberi masukan dalam pengaturan setiap proses yang mempengaruhi mutu.
2. Membangun Pemahaman Tentang Sistem Manajemn Mutu
Untuk menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001, team yang telah dibentuk harus memahami dengan baik:
- Konsep dasar sistem manajemen mutu dan persyaratan-persyaratan yang terkandung dalam ISO-9001.
- Analisa proses. Analisa proses penting karena penerapan ISO-9001 pada hakekatnya adalah pengaturan dari berbagai proses. Pengaturan proses dapat dilakukan bila team mempunyai kemampuan bagaimana mengidentifikasi elemen-elemen penting dari proses, mendefinisikan tujuan proses, persyaratan-persyaratan input-output proses dan mengidentifikasi peluang-peluang perbaikan proses.
- Dokumentasi: Manual, prosedur dan bentuk dokumen lain diperlukan sebagai bentuk tertulis dari berbagai pengaturan proses. Team perlu memahami bagaimana membuat dokumentasi yang mudah dipahami sekaligus efektif sebagai panduan untuk melakukan proses bagi setiap pihak yang memerlukan (bukan hanya anggota team).
- Sebagai tambahan, akan lebih baik bila team juga memahami paling tidak dasar-dasar dari manajemen perubahan. Penerapan ISO-9001 biasanya membutuhkan banyak perubahan dalam aktifitas yang dilakukan oleh karyawan organisasi. Perubahan selalu lebih mudah untuk dirancang daripada diterapkan. Team, yang juga berjungsi menjadi agen perubahan, perlu memahami beberapa aspek penting untuk membuat perubahan diterapkan dengan lancar dan efektif.
3. Membuat kebijakan mutu
Pentingnya komitmen dari pihak manajemen
dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO-9001 sudah dijelaskan pada
paragraph pertama tulisan ini. Kebijakan mutu adalah manifestasi dari
komitmen tersebut dalam bentuk tertulis. Kebijakan mutu harus mengandung
paling tidak komitmen untuk memenuhi pesyaratan produk dan komitmen
untuk secara berkelanjutan meningkatkan kinerja mutu. Contoh kebijakan
mutu:
PT ABC hanya mengirim produk yang sesuai atau melebihi persyaratan yang telah ditetapkan yang dapat memuaskan pelanggan.
PT ABC akan terus menerus meningkatkan mutu dan kinerja proses-proses yang mempengaruhi mutu
PT ABC akan terus menerus meningkatkan mutu dan kinerja proses-proses yang mempengaruhi mutu
Kebijakan mutu tidak hanya dibuat, tapi
juga disebarkan ke seluruh lapisan organisasi. Pihak manajemen juga
bertanggung jawab untuk memberikan keteladanan bagi semua karyawan. Tak
akan ada gunanya kebijakan mutu yang tertulis dengan indah dan
berbingkai mahal bila pihak manajemen menampakkan sikap yang
menyepelekan mutu dan kepentingan pelanggan.
4. Pemetaan Proses Inti dan Pendukung
Pemetaan proses bertujuan untuk
mengetahui proses-proses apa saja yang dilakukan organisasi anda dan
bagaimana hubungan serta interaksi antar proses tersebut. Pemateaan
proses selalu m,enjadi salah satu aktifitas awal dalam penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001
Salah satu metoda yang sangat berguna dalam pemetaan proses adalah SIPOC, kependekan dari Supplier, Input, Proses, Output, Customer. Metoda ini memetakan proses dengan cara mengikuti alur dari input awal yang diterima organisasi sampai dikeluarkan output akhir yang dihasilkan oleh organisasi dan diterima pelanggan. Metoda ini sangat efektif dalam mengidentifikasi proses apa saja yang dilakukan organisasi sekaligus input-output yang meghubungkan berbagai proses.
Pemetaan proses sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh team yang terdiri dari wakil setiap fungsi yang ada dalam organisasi.
Salah satu metoda yang sangat berguna dalam pemetaan proses adalah SIPOC, kependekan dari Supplier, Input, Proses, Output, Customer. Metoda ini memetakan proses dengan cara mengikuti alur dari input awal yang diterima organisasi sampai dikeluarkan output akhir yang dihasilkan oleh organisasi dan diterima pelanggan. Metoda ini sangat efektif dalam mengidentifikasi proses apa saja yang dilakukan organisasi sekaligus input-output yang meghubungkan berbagai proses.
Pemetaan proses sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh team yang terdiri dari wakil setiap fungsi yang ada dalam organisasi.
5. Analisa Proses Inti dan Pendukung
Setelah setiap proses teridentifikasi,
langkah berikutnya adalah menganalisa proses. Pada tahap ini, setiap
proses di kaji secara mendalam untuk menentukan perbaikan proses yang
diperlukan agar proses dapat dilakukan lebih efektif, lebih effisien
sekaligus memenuhi persyaratan ISO-9001 terkait.
Analisa Proses sebaiknya dilakukan bersama oleh:
Analisa Proses sebaiknya dilakukan bersama oleh:
- Supplier proses: pihak yang memberikan material ataupun informasi yang akan diolah oleh proses
- Pelaku proses: pihak yang melakukan proses
- Customer proses: pihak yang menerima output atau hasil dari proses.
Analisa proses pada hakekatnya adalah proses untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa tujuan dari proses?
- Apa pendapat pelanggan proses terhadap output yang dihasilkan proses? apa yang perlu diperbaiki?
- Kesalahan-kesalahan apa yang selama ini terjadi di setiap tahapan proses? apa yang perlu diperbaiki?
- Potensi kesalahan apa yang mungkin terjadi di setiap tahapan proses? apa yang perlu diperbaiki?
- Apa persyaratan ISO-9001 terkait dengan proses ini? apa yang perlu diperbaiki?
6. Penetapan Sasaran Mutu
Penetapan sasaran mutu sangat erat
kaitannya dengan perbaikan-perbaikan proses yang ingin dilakukan. Apa
yang ingin dicapai, misalnya, dengan memperbaiki proses produksi? berapa
persen tingkat reject harus diturunkan? Berapa persen frekwensi
komplain ingin diturunkan? Berapa persen keterlambatan pengiriman harus
diturunkan? dan sebagainya.
ISO-9001 mensyaratkan agar sasaran mutu
bersifat terukur. Artinya harus ada angka sasaran yang jelas sehingga
dapat diketahui nantinya apakah sasaran sudah tercapai atau belum.
ISO-9001 juga mensyaratkan agar sasaran mutu dibuat pada semua fungsi
dan tingkatan organisasi yang relevan. Mudahnya, buat saja sasaran mutu
pada semua departemen. Bila departemen dibagi lagi dalam beberapa
bagian, buat juga sasaran untuk setiap bagian. Ada baiknya dibuat juga
sasaran mutu berskala organisasi, yang menjadi acuan untuk setiap
departemen dan bagain dalam membuat sasaran masing-masing.
7. Penyusunan Prosedur Pengendalian Dokumen
Prosedur ini perlu dibuat sebelum anda
menerbitkan berbagai prosedur lain. Prosedur ini adalah 'prosedur untuk
mengatur prosedur': bagaimana penyetujuan prosedur harus dilakukan,
bagaimana pendistribusiannya, bagaiamana bila nanti diperlukan revisi,
bagaimana menarik prosedur yang sudah tidak berlaku'. Prosedur ini juga
mengatur dokumen lain yang bukan prosedur seperti drawing,
standar-standar, manual dan berbagai dokumen lain yang diperlukan bagi
sistem manajemen mutu di organisasi anda.
8. Penyusunan Prosedur Pengendalian Catatan
Pada umumnya setiap proses akan
menghasilkan berbagai bentuk 'catatan' atau 'record'. Proses produksi
menghasilkan laporan produksi, proses inspeksi menghasilkan laporan
inspeksi, proses pembelian menghasilkan salinan purchase order dan
sebagainya. Catatan-catatan tersebut harus dikendalikan agar terpelihara
dengan baik dan mudah diakses pada saat diperlukan. Itulah tujuan dari
prosedur pengendalian catatan. Pengendalian yang dimaksud mencakup
penyimpanan, pengarsipan agar mudah ditemukan dan pembuangan
catatan-catatan lama yang sudah tidak diperlukan.
9. Penyusunan Aturan Untuk Proses Inti dan Pendukung Sistem Manajemen Mutu
Tahap ini terkait langsung dengan tahap 4
dan tahap 5. Setelah proses teridentifkasi pada tahap 4, kini saatnya
membuat aturan untuk setiap proses dengan mempertimbangkan kebutuhan
perbaikan yang diperoleh sebagai hasil analisa pada tahap 5. Aturan
dapat berupa prosedur, instruksi kerja, standar atau bentuk dokumentasi
lain. Tahapan ini bisa dikatakan sebagai inti dari penerapan sistem
manajemen mutu.
Contoh, beberapa prosedur inti dan pendukung di perusahaan manufaktur:
Prosedur pemrosesan order
Prosedur penjadwalan produksi dan material
Prosedur pembelian
Prosedur pemilihan dan evaluasi pemasok
Control plan
Prosedur pengendalian produk tidak sesuai (prosedur wajib ISO-9001)
Prosedur pengiriman
Prosedur pemeliharaan mesin
Prosedur Rekrutmen dan Pelatihan
Prosedur pemrosesan order
Prosedur penjadwalan produksi dan material
Prosedur pembelian
Prosedur pemilihan dan evaluasi pemasok
Control plan
Prosedur pengendalian produk tidak sesuai (prosedur wajib ISO-9001)
Prosedur pengiriman
Prosedur pemeliharaan mesin
Prosedur Rekrutmen dan Pelatihan
Prosedur yang telah siap lalu diproses
(penyetujuan dan pendistribusian) sesuai dengan prosedur Pengendalian
Dokumen yang telah ditetapkan sebelumnya.
10. Penyusunan prosedur lain yang dibutuhkan sistem manajemen mutu
Disamping prosedur-prosedur untuk proses inti dan pendukung, beberapa prosedur lain juga dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu anda, sekaligus untuk memenuhi persyaratan ISO-9001. Prosedur tersebut:
Prosedur tindakan koreksi dan pencegahan
Prosedur audit mutu internal
Prosedur tinjauan manajemen (tidak wajib dalam bentuk p rosedur tertulis)
Prosedur tindakan koreksi dan pencegahan
Prosedur audit mutu internal
Prosedur tinjauan manajemen (tidak wajib dalam bentuk p rosedur tertulis)
11. Penerapan Aturan Proses
Prosedur-prosedur baru biasanya membuat
karyawan harus merubah cara kerja yang telah bertahun-tahun mereka
lakukan. Dan perubahan selalu tidak mudah. Untuk membuat karyawan
merubah cara kerja, atau melakukan suatu yang baru, yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah menanamkan kesadaran pada karyawan terkait
tentang pentingnya perubahan dan menerapkan prosedur. Mereka harus tahu
dengan sejelas mungkin mengapa perubahan harus dilakukan, apa manfaat
dari perubahan dan apa konsekwensi dari tidak melakukan perubahan. Ada
baiknya tidak menerapkan beberapa prosedur baru sekaligus. Mulai dari
satu prosedur, lakukan pengembangan pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya prosedur, pantau penerapan. Bila sudah terdapat bukti
prosedur dapat diterapkan dengan baik, perkenalkan lagi karyawan dengan
prosedur yang berikutnya.
12. Audit Mutu Internal
Setelah semua prosedur diterapkan, tiba
waktunya untuk memikirkan tentang audit mutu internal. Audit mutu
internal adalah bentuk dari pemantauan secara berkala untuk mengetahui
efektifitas dari penerapan prosedur. Sebelum itu, para auditor internal
yang dipilih harus dibekali terlebih dahulu dengan pelatihan teknik
audit. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kemampuan auditor
internal dalam mencari bukti-bukti objektif apakah suatu prosedur telah
diterapkan dengan efektif. Untuk sertifikasi sistem manajemen mutu ISO
9001, paling tidak organisasi telah melakukan satu siklus audit mutu
internal sebelum dapat disertifikasi.
13. Tinjauan Manajemen
Untuk dapat diaudit oleh badan
sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001, organisasi juga perlu
melakukan minimal satu siklus audit mutu internal dan tinjauan
manajemen. Tinjauan manajemen bertujuan agar pihak manajemen mempunyai
informasi yang cukup tentang penerapan sistem manajemen
di organisasinya, lengkap dengan masalah-masalah yang ada didalmnya.
Dengan begitu, pihak manajemen diharapkan dapat terus mendukung dan
mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan.
Tinjauan manajemen lazimnya dilakukan
dalam bentuk rapat tinajaun manajemen. Dalam rapat ini setiap fungsi
melaporkan perkembangan dari penerapan ISO-9001 di fungsinya
masing-masing.
14. Memilih Badan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
Sama seperti jenis organisasi lain, ada
badan sertifikasi dengan mutu pelayanan yang memuaskan, ada juga yang
kurang memuaskan. Mutu pelayanan dimaksud mencakup responsiveness,
kecepatan tanggap dalam memenuhi kebutuhan anda, kemudahan untuk
dihubungi, penjadwalan audit, pengalokasian auditor, mutu auditor dan
beberapa lagi yang lain. Beberapa badan sertifikasi menawarkan pelayanan
tambahan seperti pemberian semacam pelatihan gratis secara berkala atau
sekedar 'gathering' untuk mengupdate perkembangan terkait standar
sistem manajemen mutu dan lainnya.
Salah satu yang bisa anda lakukan untuk
mengetahui mutu pelayanan badan sertifikasi adalah dengan mencari
informasi dari berbagai sumber yang mempunyai pengalaman langsung dengan
badan sertifikasi tertentu. Tanyakan pada mereka bagaimana kinerja
badan sertifikasi yang akan anda pilih. Apakah staff customer
relation-nya mudah dihubungi pada saat diperlukan? apakah penjadwalan
audit dilakukan jauh-jauh hari atau seringkali dilakukan secara
mendadak? Apakah auditor-nya benar-benar berkompeten dan mengusai bidang
yang diaudit? Apakah auditor-nya memperhatikan hal-hal yang crucial
yang berguna bagi organisasi yang diaudit atau hanya fokus pada yang
trivial?
15. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
Audit sertifikasi sebetulnya sama saja
dengan audit internal. Bedanya, audit sertifikasi dilakukan oleh auditor
dari badan sertifikasi. Dalam audit, auditor akan memeriksa seluruh
proses dan aspek dalam organisasi anda yang berkaitan dengan mutu;
apakah sudah memenuhi persyaratan ISO-9001? Atau masih perlu perbaikan?
Bila mereka menganggap sudah memenuhi seluruh persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO-9001, maka organisasi anda akan mendapat sertifikat ISO-9001. Bila belum, mereka akan meminta anda untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
Bila mereka menganggap sudah memenuhi seluruh persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO-9001, maka organisasi anda akan mendapat sertifikat ISO-9001. Bila belum, mereka akan meminta anda untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
Diatas adalah tahapan-tahapan umum yang
diperlukan untuk menerapkan ISO-9001. Beberapa tahapan perlu dijabarkan
lagi secara rinci, terutama tahapan 5, 9, 10 dan 11.
Ada banyak artikel tentang standar
sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 yang mungkin anda butuhkan.
Silahkan pilih menu 'article' --> Manajemen mutu dan dapatkan disana.
0 komentar :
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DI BLOG INI
Harap komentar yang sopan serta santun, itu merupakan cerminan pribadi !!!
Jadilah Blogger yang bermartabat dalam berkomentar, mohon maaf kalau ada komentar yg berbau promosi ADMIN berhak untuk menghapusnya.
Salam Blogger !!!