Jakarta - Bengkel di SMK Muhammadiyah 1 Blora, Jawa Tengah, menjadi bengkel pertama yang dibangun Daihatsu di sekolah. Pembukaan bengkel itu sebagai upaya Daihatsu mentransformasikan budaya industri ke dunia pendidikan.
"Ini bukti komitmen Daihatsu membantu peningkatan kualitas pendidikan, khususnya SMK di Tanah Air. Kami berharap, bengkel binaan Daihatsu ini dapat mendukung upaya penyiapan siswa SMK menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, dan mampu bersaing memasuki industri otomotif di Indonesia,” ujar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, Kamis (23/10).
Dikatakan, setelah Blora, ADM akan membuka bengkel serupa di sejumlah SMK lainnya. Tentunya, kata Amelia, bengkel yang dibuka diutamakan di daerah-daerah yang belum ada dealer ataupun bengkel Daihatsu.
“Kami akan evaluasi dulu yang di Blora ini. Setelah itu, kami akan cari daerah-daerah mana lagi yang kami pilih,” ujar Amelia.
Bengkel binaan Daihatsu di SMK Muhammadiyah 1 Blora itu dibuka atas kerja sama PT ADM, PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) selaku distributor utama mobil Daihatsu, dan Karya Zirang Utama (KZU), dealer Daihatsu di Kudus, Jawa Tengah.
Bengkel binaan Daihatsu di SMK Muhammadiyah 1 Blora itu dibuka atas kerja sama PT ADM, PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) selaku distributor utama mobil Daihatsu, dan Karya Zirang Utama (KZU), dealer Daihatsu di Kudus, Jawa Tengah.
Bengkel itu diresmikan Bupati Blora Joko Nugroho, Kamis (23/10). Hadir pada kesempatan itu Amelia Tjandra, Logistic & After Sales Division Head AI-DSO Lili Herman, Kepala Wilayah AI-DSO area Jawa Tengah David Gunawan, dan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Blora Sunarwanto.
Bengkel binaan Daihatsu seluas 200 meter persegi tersebut merupakan pengembangan kerjasama antara dunia pendidikan (SMK) dan dunia otomotif (Daihatsu). Meski berlokasi di area SMK, bengkel ini tidak ada bedanya dengan bengkel Daihatsu lainnya.
Lili Herman menjelaskan, bengkel itu terdiri dari 3 stall dengan menerapkan standar pelayanan global Daihatsu, yang memberikan layanan perawatan periodik, layanan asuransi, layanan jaminan klaim, booking service, dan layanan konsultasi dengan teknisi Daihatsu. Untuk memanjakan pelanggan yang sedang menunggu proses service disediakan fasilitas penunjang kenyamanan pengunjung outlet seperti : Kids Corner lengkap dengan ragam permainan anak, ruang tunggu konsumen lengkap dengan ruang merokok.
Amelia menambahkan, peresmian bengkel binaan Daihatsu itu merupakan kelanjutan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) Daihatsu bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, melalui program Pintar Bersama Daihatsu (PBD) yakni dengan menambahkan muatan kurikulum Daihatsu pada kurikulum SMK.
Kurikulum Daihatsu membekali guru dan siswa SMK dengan keterampilan dasar (basic skill) dan budaya industri (industrial culture) sehingga lulusan SMK memiliki daya saing yang tinggi, trampil, kompeten, dan siap pakai di dunia industri. Tidak hanya di Jawa Tengah, Program PBD juga di-implementasi-kan di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali total sebanyak 74 SMK.
Menurut dia, banyak SMK yang mendaftar, namun tidak semuanya dipilih karena harus melalui seleksi. Makanya baru 74 SMK yang menjadi binaan Daihatsu yang menerapkan kurikulum itu.
Dari 74 SMK itu, terbanyak berasal dari Jawa Tengah dengan total 35 SMK, kemudian Sumatera Utara (10 SMK), dan tempat ketiga DKI sebanyak 5 SMK. Saat ini, Daihatsu memperluasnya dengan mengenalkan kurikulum ke SMK 2 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dikatakan, para murid SMK yang mengikuti kurikulum Daihatsu, diberi kesempatan bekerja di Daihatsu dan langsung menjadi Mekanik 1, tanpa perlu melewati tahapan panjang lainnya.
Tiap tahunnya ribuan siswa yang direkrut untuk bekerja di Daihatsu. Tahun 2012 lalu, jumlahnya mencapai 3.000 siswa, tahun berikutnya juga 3.000 siswa. Saat ini, hingga pertengahan tahun 2014, Daihatsu sudah merekrut lebih dari 1.800 siswa.
Dijelaskan, saat ini jumlah SMK yang bekerja sama dengan Daihatsu sekitar 100 SMK per tahun. Mayoritas dari SMK di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah.
Dijelaskan, saat ini jumlah SMK yang bekerja sama dengan Daihatsu sekitar 100 SMK per tahun. Mayoritas dari SMK di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah.
Bupati Blora Joko Nugroho menyambut baik langkah Daihatsu yang membuka bengkel di SMK Muhammadiyah 1 Blora. “Ini langkah yang baik. Sebab, meningkatkan mutu pendidikan di Blora,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Blora Sunarwanto juga gembira atas dibukanya bengkel Daihatsu di sekolahnya. "Ini sebagai fasilitas pembelajaran bagi siswa kami. Sehingga siap pakai di dunia industri," ujarnya.
Dijelaskan, untuk membangun bengkel itu, pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp 700 juta. Saat ini, bengkel itu baru beroperasi tiap Kamis dengan diperkuat enam teknisi yakni dua mekanik dari Dealer KZU Kudus dan empat siswa sebagai pembantu mekanik.
"Bengkel ini menjadi service centre mobil Daihatsu di Kabupaten Blora dan sekitarnya. Jadi, pemilik mobil Daihatsu tidak perlu lagi ke Kudus yang jauhnya lebih dari 100 kilometer, tetapi bisa memperbaiki mobilnya di sini," ujarnya.
Namun, kata dia, pihak sekolah tidak menjadikan bengkel itu sebagai ajang komersialisasi pendidikan. Seluruh operasional bengkel diserahkan sepenuhnya kepada dealer Karya Zirang Utama. Sedangkan anak didiknya hanya mendapatkan tempat pelatihan.
“Mereka akan bergilir berlatih merawat mobil di bengkel kami ini. Jelas ini sangat membantu mereka agar siap terjun ke dunia industri,” paparnya.
Ditambahkan, dari bengkel itulah para siswa mendapatkan pengalaman memperbaiki mobil terbaru EVI dan VVTI. Sehingga, pengalaman industri akan lebih banyak. “Sehingga para siswa bisa bersaing dengan teknisi asing, saat dimulainya pasar bebas 2015 mendatang,” paparnya.
Saat ini, bengkel itu baru buka tiap Kamis. Jika animo masyarakat tinggi, akan dipertimbangkan untuk membuka bengkel dua kali seminggu. Saat ini, jumlah siswa jurusan otomotif yang akan disiapkan sebanyak 350 orang. Mereka akan bergantian untuk berlatih di bengkel itu. Seluruh siswa sudah mengikuti kurikulum Daihatsu.
Amelia menambahkan, pihaknya meyakini Daihatsu bisa terus bertahan sebagai urutan kedua penjualan mobil nasional. Selama satu dekade ini, Daihatsu memang terus berada di urutan kedua di bawah Toyota.
Ia mengatakan, Daihatsu ingin selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen di Indonesia. Hal itulah yang membuat Daihatsu terus bertahan di posisi kedua. Penjualan Daihatsu tiap tahun juga terus bertumbuh. Seperti pada 2011, Daihatsu berada di posisi kedua dengan meraih penjualan 139.544 unit atau meraih pangsa pasar 15,6%. Kemudian pada 2012 melonjak menjadi 162.742 unit atau pangsa pasar 14,5%, lalu pada 2013 naik menjadi 185.942 unit (15,1%).
Tahun ini, sepanjang Januari hingga Agustus 2014, Daihatsu juga berada di urutan kedua. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dari total penjualan otomotif nasional sebanyak 830.398 unit, Daihatsu meraih penjualan 126.165 unit atau meraih pangsa pasar 15,19 persen. Toyota di urutan pertama dengan penjualan 283.067 unit atau 34 persen.
Khusus Blora, GM Operation Karya Zirang Utama Daihatsu Gunawan Santoso mengatakan, penjualan Daihatsu saat ini sekiar 15 unit per bulan dengan pangsa pasar sekitar 20 persen. Diharapkan, dengan adanya service centre itu, akan menambah animo masyarakaat untuk membeli mobil Daihatsu. “Kami menargetkan bisa menjual 30 unit per bulan dengan pangsa pasar sekitar 25 persen,” ujarnya.
Diakui, kontribusi Daihatsu Blora masih kecil untuk penjualan Daihatsu di Jawa Tengah yang totalnya sekitar 9.100 unit. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan yang saat ini tengah digarap, diharapkan bisa meningkat pesat.
Sumber : Berita Satu.Com
0 komentar :
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DI BLOG INI
Harap komentar yang sopan serta santun, itu merupakan cerminan pribadi !!!
Jadilah Blogger yang bermartabat dalam berkomentar, mohon maaf kalau ada komentar yg berbau promosi ADMIN berhak untuk menghapusnya.
Salam Blogger !!!